Episode sebelumnya (KLIK DISINI)
"Abi...
Abi....Abi.. Bangun,, sebentar lagi adzan subuh. Bangun Abi." Suara
halus istrinya membangunkan Abu. "Astagfirulloh,,, alhamdulillah...
ternyata cuma mimpi." Jawab Abu sambil menghela nafas agak panjang.
"Mimpi apa Abi?" tanya istrinya sambil mengerutkan keningnya tanda
penasaran. "Ah sudahlah umi, nanti abi ketinggalan sholat subuh
berjamaah. abi mau wudhu dan langsung ke masjid ya umi." Lantas Abu
berangkat ke mesjid untuk sholat berjamaah.
Sepulang
dari masjid sekitar jam enam pagi, Abu berjalan pulang menuju rumah.
Angin yang sepoy-sepoy dan matahari yang baru menunjukkan sedkit
sinarnya di upuk timur menemani langkahnya waktu itu. Tiba-tiba Abu
melihat seorang ibu sedang berbicara kepada kedua orang anak. Mungkin
kedua anak itu kakak beradik. "Mah, aku ingin beli sepeda!!!!" teriak si
anak usia sekitar 12 tahun itu kepada si Ibu. "Yaudah, nanti Ibu
belikan sepeda. Tapi tolong kami kasihkan uang yang kamu pegang itu
kepada adikmu ya. kasihan dia mau jajan, Ibu sedang gak pegang uang
sekarang." Jawab si Ibu singkat. "Ah, gak mau...!!!" Sahut anak itu
sambil memasukan uang lima ribuan yang dipegangnya ke dalam saku celana.
"Yasuddah, mamah gak mau beliin kamu sepeda kalau begitu!!"
Tanpa
memperhatikan kelanjutan akhir dari pembicaraan si ibu dengan kedua
anaknya itu, abu melanjutkan perjalanannya menuju rumah. Namun sebelum
mengetuk pintu rumahnya, terlintas dalam pikiran Abu sebuah pemikiran
yang cukup aneh. "Kok kelakuan anak tadi persis dengan keadaanku
sekarang ya. Anak itu pengen sepeda, malah disuruh ngasih uangnya ke
adiknya. Nah, sekarang saya juga pengen lunasi utang, malah disuruh
umroh. Bisa jadi Allah akan melunasi utangnya dengan saya umroh." Dengan
hati yang semakin lapang, bibir Abu mulai senyum-senyum sendiri.
"Assalamualaikum... Assalamualaikum... Abii.. Abii..." Sapaan hangat
sedikit membentak seketika menghentikan senyum Abu. "Iya umi,
waalaikumsalam." "Sedang apa disini Abi? Bukannya masuk kok malah
senyum-senyum sendiri?" Tanya istrinya Abu dengan wajah sedikit bingung.
"Enggak umi, hati abi merasa nyaman hari ini. Mudah-mudahan ini langkah
awal jalan keluar untuk kita umi." "Amiiiin..." Sahut istrinya tanpa
bertanya hala apa yang membuat Abu lega. "Umi, hari ini abi mau ketemu
ustadz Sulaiman ya." Ijin Abu sambil bergegas mengganti baju gamis warna
putih dengan kaos berkerah warna abu-abu tua.
"Assalamualaikum..."
Teriak Abu sambil mengetuk pintu rumah ustadz Sulaiman.
"Waalaikumsalam.. Eh Abu. Silahkan masuk." Sahut ustadz sulaiman sambil
membuka pintu rumahnya yang cukup tinggi itu. "Begini tadz, saya
dipinjami istri 12jt untuk bayar hutang. Tapi hutang saya kan 100jt.
Jadi, meskipun saya bayarkan uang ini ke utang tetap tidak lunas. Nah,
saya punya pemikiran bagaimana kalau saya gunakan uang ini untuk pergi
umroh saja sesuai perintah ustadz?" Tanya Abu dengan wajah yang terlihat
yakin. "Bukan perintah ane, tapi perintah Allah. Alhamdulillah...
itulah pemikiran yang sangat cerdas sesuai dengan logika iman. Berarti
ente sudah diberikan petunjuk dan hidayah oleh Allah. insyaallah. Segera
daftar!" Jawab ustadz Sulaiman. "Tapi masalahnya umroh kan biayanya
sekitar 22jt, Tadz. Gimana?" Lanjut Abu dengan kening yang sedikit
berkerut. "Allah tidak akan membiarkan hambaNya yang sudah niat serta
melangkahkan kaki mendekatiNya. Artinya, setelah memantapkan diri untuk
daftar dan ente bayarkan berapapun yang ente punya. Sisanya biar Allah
yang urus." Tegas Ustadz Sulaiman. "Tapikan Tadz kalau saya udah daftar,
terus ketika waktunya berangkat belum bisa lunasi hangus uang saya."
Tanya Abu sedikit ragu. "Setiap ente keluarkan uang di jalan Allah maka
Allah jadikan itu sebagai pinjaman yang PASTI Allah ganti kelak. Jadi,
ente gak usah kwatir!!!" Ustadz Sulaiman kembali meyakinkan dan
meneguhkan tekad si Abu untuk berangkat umroh.
Besoknya
Abu langsung mendatangi sebuah travel haji & Umroh yang kebetulan
tidak begitu jauh dari rumahnya. "Bismillah,nama saya Abu, pak. Saya mau
daftar umroh untuk keberangkatan 2 bulan kedepan. Kalau bisa yang
fasilitas bintang 5. Ada? dan berapa biayanya?" Tanya Abu kepada salah
satu staff divisi marketing travel tersebut. "Oh ada Pak. Kebetulan
sedang ada promo pak yang harusnya 30jt, daftar hari ini hanya 25jt saja
dengan booking seat minimal 10jt." Penjelasan staff yang bernamakan
Marto di dada sebelah kanannya. "Baik pak, saya daftar untuk 1 orang
deh." Abu menyerahkan uang pecahan seratus ribuan senilai 10jt kepada
Pak Marto. "Dengan ini Pak Abu telah terdaftar di travel kami sebagai
jamaah untuk keberangkatan bulan Februari 2014." Jelas pak Marto kepada
Abu. Dengan wajah senang Abu pulang membawa kuitansi dan perlengkapan
umroh berupa koper, buku panduan umroh, dll. Diperjalanan Abu kembali
merenung dan memikirkan bagaimana cara mendapat tambahan dana untuk
melunasi sisa biaya umroh sebesar 15jt lagi. Sedangkan sekarang di
tangannya cuma ada satu juta rupiah saja.
Bersambung... (dilanjutkan nanti ya sahabat..(heheheh)